RS di Gaza Dibom Bikin Berang Banyak Organisasi Kesehatan



Berita mengenai 100 dokter Israel yang meminta rumah sakit di Gaza dibom memang memicu kecaman keras dari banyak organisasi kesehatan internasional. Mereka menilai pernyataan ini sangat tidak etis dan melanggar prinsip-prinsip dasar medis, yaitu netralitas dan kemanusiaan dalam situasi konflik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Medecins Sans Frontieres (MSF), dan berbagai organisasi medis lainnya segera mengutuk pernyataan tersebut. Rumah sakit dan fasilitas medis di wilayah konflik seharusnya dilindungi sebagai tempat perlindungan untuk perawatan kesehatan tanpa pandang bulu, terlepas dari siapa yang terlibat dalam konflik tersebut.

Menurut Konvensi Jenewa, rumah sakit dan fasilitas medis di zona perang harus dilindungi dan dihormati. Setiap serangan terhadap fasilitas medis bisa dianggap sebagai kejahatan perang. Jadi, bagi banyak organisasi kesehatan, tuntutan tersebut dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Selain itu, serangan terhadap rumah sakit bukan hanya berisiko bagi pasien dan tenaga medis yang ada di sana, tetapi juga memperburuk krisis kemanusiaan di daerah yang sudah sangat terdesak seperti Gaza, di mana banyak orang bergantung pada fasilitas medis yang tersisa.

Pernyataan kontroversial ini mengundang perdebatan internasional tentang peran dokter dan tenaga medis dalam konflik, serta bagaimana profesi ini harus tetap menjaga etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam situasi yang sangat sulit.

Post a Comment

0 Comments